CALEG GOLKAR

Tim Basarnas Temukan Bangkai KM Sinar Bangun, Kereta dan Mayat Berserakan

Basarnas menunjukkan foto korban dan bangkai sepeda motor tenggelamnya KM Sinar Bangun. (ist)

SIMALUNGUN (medanbicara.com)-Setelah melakukan pencarian selama beberapa hari, tim gabungan Basarnas akhirnya menemukan bangkai KM Sinar Bangun, Kamis (28/6).

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI M Syaugi menyampaikan, pihaknya berhasil menemukan bangkai Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di dasar Danau Toba, Sumatera Utara, Minggu 24 Juni 2018 kemarin.

Menurut Syaugi, hasil Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) memperlihatkan objek KM Sinar Bangun dan korban berada di titik koordinat 02 derajat 47 menit 03,7203 detik, kemudian 98 derajat 46 menit 11,1499 detik east, dengan kedalaman kurang lebih 450 meter.

“Atas pertolongan Allah SWT, siang tadi kita diberikan perkembangan yang sangat signifikan untuk bisa melihat korban-korban tersebut dan barang-barang di kapal tersebut,” ungkap Syaugi di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (28/6/2018).

Syaugi melanjutkan, kini tim gabungan yang terdiri dari TNI kepolisian dan instansi lainnya masih berkoordinasi memcari cara untuk mengangkat bangkai dan para korban yang terjebak di kedalaman 450 meter tersebut.

“Kita masih memikirkan, karena kita belum punya alat untuk mengangkat dari kedalaman 450 meter, saya sudah tanya di rekan-rekan saya, tentang kejadian-kejadian sebelumnya itu kurang lebih di 100 meter,” pungkasnya.

Meski begitu, Basarnas masih mencari cara untuk mengangkat jasad para korban.

“Kita belum punya alat untuk mengangkat dari kedalaman 450 meter. Saya sudah tanya di rekan-rekan saya tentang kejadian-kejadian itu kurang lebih di 100 meter. Seperti contoh kejadian Air Asia 40 meter bisa diselam, ini tidak bisa. Kita masih memikirkan ini,” kata Syaugi.

Jasad para korban termasuk beberapa bangkai kereta serta tali yang diduga merupakan bagian dari KM Sinar Bangun ditemukan ROV siang kemarin. Namun bangkai kapal belum terlihat dari rekaman ROV karena tingkat visibilitas yang terbatas.

“Jadi lokasi penemuan itu berserakan, kalau saya melihat kamera tersebut. Kapalnya sendiri belum melihat, tapi talinya sendiri sudah melihat karena keterbatasan jarak pandang di dasar itu sangat pendek,” sambungnya.

Tim SAR gabungan menurut Syaufi sudah memberikan tanda pada titik temuan jasad korban di kedalaman 450 meter. Tim akan kembali menyisir lokasi pada Jumat (29/6).

KM Sinar Bangun tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Simanindo, Samosir, ke Pelabuhan Tigaras pada Senin (18/6). Kapal tersebut mengangkut muatan melebihi kapasitas dan berlayar tanpa dokumen manifes penumpang serta tidak memenuhi standar keselamatan seperti ketersediaan life jacket. (yaf/oke/com/tsn)

Mungkin Anda juga menyukai