CALEG GOLKAR

Korban Tewas Kecelakaan Tragis Bus Sriwijaya yang Masuk Jurang Jadi 32 Orang, Ini Penyebabnya…

warga dan petugas mengevakuasi korban di lokasi bus yang tenggelam di sungai. (dtc)

PALEMBANG (medanbicara.com)-Jumlah korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut bus PO Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang di Pagar Alam, Sumatera Selatan, terus bertambah. Tercatat, 32 korban tewas sudah ditemukan dan dievakuasi.

“Update jumlah korban yang berhasil dievakuasi, selamat 13 dan meninggal dunia 32 orang,” ucap Kabasarnas Palembang Berty DJ Kowas kepada detikcom, Rabu (25/12/2019).

Dia menjelaskan, pada hari ini, timnya bersama petugas gabungan menemukan 4 jasad penumpang bus Sriwijaya. Namun keempat orang itu belum dapat teridentifikasi.

“Pukul 10.35 WIB berhasil ditemukan 3 korban dan dievakuasi, pukul 12.55 WIB ditemukan kembali 1 korban dan dievakuasi ke RS Besemah Pagar Alam,” ungkapnya.

“Empat korban yang ditemukan belum teridentifikasi jenis kelaminnya,” sambung Berty.

Dari 32 korban tewas itu, 16 orang ialah laki-laki dan perempuan 12 orang, sedangkan 4 jasad lainnya belum teridentifikasi. Selain itu, ada 13 penumpang yang selamat dari kecelakaan maut.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Istiono menyatakan perlunya penambahan rambu-rambu peringatan di sekitar lokasi kecelakaan yang menewaskan puluhan orang ini.

“Trek ini menurut saya terlalu tajam, perlu adanya papan pengumuman untuk drill-nya, dan perlu adanya penerangan jalan, warning-warning juga perlu dipasang di lokasi,” ujar Istiono, seperti dikutip dari Antara, Rabu (25/12/2019).

Istiono mengatakan, petugas harus menambah tanda peringatan dan sejumlah langkah antisipasi untuk menghindari terulangnya kecelakaan fatal. Ia menambahkan wilayah lokasi kecelakaan tersebut memiliki karakter jalur tanjakan, turunan, serta kondisi tikungan tajam.

"Pengendara dituntut konsentrasi kuat saat berkendara di sekitar lokasi," ujar Istiono.

Istiono sempat meninjau lokasi kecelakaan Bus Sriwijaya yang masuk ke jurang di Sungai Lematang, Pagar Alam, serta menjenguk korban luka yang menjalani perawatan di RSUD Besemah, Pagar Alam. Istiono juga menyampaikan petugas meminta keterangan kepada tiga saksi korban luka ringan yang menyebutkan bus sempat bermasalah sebelum jatuh ke sungai.

Peristiwa tersebut berawal saat bus dengan bernomor polisi BD-7031-AU dikemudikan oleh Fery menabrak beton dan terjun ke sungai di Liku Lematang, Kota Pagar Alam. Insiden itu terjadi pada Senin, 23 Desember 2019, malam sekitar pukul 23.15 WIB. Dugaan sementara polisi, kecelakaan itu terjadi akibat rem bus yang tidak berfungsi dengan baik.

"Sementara waktu informasi dari anggota di lapangan (penyebab kecelakaan) adalah remnya blong kendaraan tersebut," kata Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Supriadi kepada wartawan, Selasa (24/12). (dtc)

Mungkin Anda juga menyukai