CALEG GOLKAR

Paripurna Pembentukan Alat Kelengkapan Dewan, Ketua DPRD Deliserdang dan 3 Fraksi Walk Out, Ini Penyebabnya…

Anggota dewan berdiri yang menyatakan setuju paripurna pembentukan AKD dilanjutkan dalam voting yang ditawarkan Ketua DPRD Deliserdang Zaky Sahri. (man)

DELISERDANG (medanbicara.com)-Ketua DPRD Deliserdang, Zaky Sahri dan tiga anggota fraksi yaitu Gerindra, PKS dan Demokrat memilih walk out atau keluar dari sidang paripurna pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD).

Sidang lanjutan dipimpin Wakil Ketua DPRD, Nusantara Tarigan Silangit bersama T Achmad Tala’a dan Amit Damanik untuk meneruskan pembacaan AKD yang sudah masuk ke sekretariat.

Pantauan wartawan di Gedung DPRD Deli Serdang, Senin (16/12/2019) sidang paripurna itu berjalan cukup tegang. Dimana 3 fraksi (sebelum walk out) kerap interupsi agar paripurna pembentukan AKD ditunda.

Fraksi Gerindra mengaku ada persoalan internal yang disampaikan Ketuanya, Kamaruzaman. Fraksi Demokrat beralasan Ketuanya sedang di Jakarta yang disampaikan Gambo Tarigan dan Fraksi PKS mengaku waktu yang diberikan dalam penyusunan AKD cukup singkat yang disampaikan Syaiful Tanjung.

Sementara mayoritas fraksi yang ada di DPRD Deliserdang sepakat untuk melanjutkan pembacaan AKD karena nama-nama anggota sudah diserahkan ke sekretariat. Menurut berbagai anggota dewan dalam interupsinya, selama dua bulan dewan hanya makan gaji buta. Jika pembentukan paripurna ditunda-tunda maka yang rugi masyarakat Deliserdang

“Sudah dua bulan kita hanya makan gaji buta, tidak bisa berbuat apa-apa. Setelah proses menunggu SK salah satu partai dalam penentuan pimpinan yang memakan waktu, pembentukan AKD ini hendaknya tidak terulang lagi memakan waktu. Sebaiknya pimpinan sidang melanjutkan parpurna tanpa menunda-nunda,” pinta Ketua Fraksi PPPI, Misnan Aljawi.

Berbagai interupsi dalam berbagai argumen disampaikan Ketua Fraksi Golkar, Mikhail TP Purba bersama anggota, Ketua Fraksi PAN, Bayu Sumantri Agung dan anggota, dari Fraksi PDIP demikian dari fraksi lainnya. Saling interupsi yang setuju dan tidak setuju untuk dilanjutkan berlangsung alot. Sidang sempat dua kali diskors oleh Zaky Sahri.

Usai skor yang kedua, Zaky kembali memimpin dan menerima semua interupsi. Zaky menawarkan voting untuk diambil keputusan apakah sidang dilanjutkan apa tidak. Dari voting terhitung 28 orang anggota dewan yang setuju dilanjut dan 12 tidak dilanjut.

Namun demikian sudah dilakukan voting, Zaky sepertinya kurang tegas untuk mengambil keputusan. Terbukti usai voting, masih mempersilakan anggota yang tak setuju untuk mendengarkan interupsi. Demikian juga tidak mau kalah dari anggota dewan yang mau setuju dilanjutkan juga dipersilahkan Zaky.

Karena merasa bingung untuk mengambil keputusan, akhirnya Zaky Sahri memilih keluar dari sidang yang diikuti 3 fraksi lainnya.
“Saya tidak mau memimpin sidang ini,” kata Zaki sebelumnya lalu akhirnya keluar dari gedung paripurna.

Mikhail melihat situasi itu menyebut dapat melanjutkan karena masih ada tiga pimpinan dewan.

“Kalau saudara tidak mau memimpin sidang ini silakan, masih ada 3 pimpinan dewan lain yang mau memimpin,” ujarnya.

Akhirnya sidang lanjutan dipimpin Nusantara Tarigan usai magrib. Lalu Nusantara mempersilahkan Sekwan DPRD Deliserdang, Rahmad untuk membacakan AKD yang sudah masuk ke sekretariat.

Kemudian, Kasubag Perundang-undangan Sekretariat DPRD Deliserdang, Guswanti Simanjuntak membacakan nama-nama AKD. Disebut Ketua Komis A, Imran obos (F-PAN), Ketua Komisi B, Antonius Ginting (F-Nasdem ), Ketua Komisi C, Agustiawan (F-PDI P) dan Ketua Komisi D, Darwin Sembiring (Fraksi Golkar).

Usai itu Nusantara Tarigan menutup sidang paripurna yang ditandai dengan ketuk palu sebanyak tiga kali. (man)

Mungkin Anda juga menyukai