CALEG GOLKAR

Bangunan Pasar Kerasaan Terlantar, Camat ‘Buang Badan’

SIMALUNGUN (medanbicara.com) –
Nasib kelanjutan pembangunan pasar Kerasaan di Kelurahan Kerasaan, Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun, tidak menentu alias terlantar, Rabu (6/9) sekira jam 12.00 WIB.

Informasi yang dihimpun, pasar yang dibangun beberapa tahun silam dengan dana miliar rupiah tidak tuntas. Kontraktor pelaksana diduga telah menghilang entah kemana. Sementara para pedagang terpaksa berjualan di emperan bangun lama pasar Kerasaan pemerintah Pemkab Simalungun.

Camat Pematang Bandar Pahot H. Siregar S. Sos ketika ditanya mengatakan tidak banyak mengetahui banyak proses pembangunan pasar Kerasaan. “Aku jadi Camat sudah ada itu. Kalau mau lebih jelasnya tanya aja disana (Pemkab Simalungun -red), kata Rabu (6/9) sore.

Kemudian ia mengatakan selama ini pedagang tidak bersedia berjualan di pasar Kerasaan.”Ngak mau pedagang itu katanya ketinggian tempatnya dan kekecilan tempat dagangannya berjualan disana. Kalau PAD Rp 900 sampai 1 juta lah sebulan itupun pedagang musiman,” kata Pahot H. Siregar S. Sos ketika ditanya kendala pasar Kerasaan tidak dioperasikan.

Sebelumnya Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga sudah melakukan blusukan ke Pasar Kerasaan di Kelurahan Kerasaan, Kecamatan Pematang Bandar,Kabupaten Simalungun, Minggu, (6/3) kemarin.

Dalam kesempatan itu, Bupati sempat menegur pengelola pasar untuk memperbaiki dan membersihkan pasar. Hal itu di karenakan banyak penyumbatan sampah di dalam selokan air, maupun di gorong-gorong, yang menyebabkan menumpukknya sampah dan menghambat aliran air.

Boru Gultom, salah seorang pedagang di Pasar Kerasaan yang saat itu berada di lokasi kunjungan Bupati, mengatakan bahwa pedagang di Pasar Kerasaan setiap hari di kenai biaya kebersihan.

“Kami setiap hari diminta biaya sebesar Rp2.000, untuk kebersihan, tetapi sampah masih menumpuk. Bahkan para pedagang sampai tersengat kalajengking karena sampah yang menumpuk,” ujar Boru Gultom di hadapan rombongan Bupati.

Mendengar keluhan pedagang tersebut, Bupati Simalungun, langsung memerintahkan kepada Lurah Kerasaan dan Camat Pematang Bandar, untuk melakukan perbaikan secepatnya. “Upayakan akhir bulan 3 ini, semua harus sudah selesai. Supaya semua pedagang bisa nyaman dalam melakukan proses jual beli di sini,” perintah Bupati di hadapan kedua pejabat setingkat Lurah dan Kecamatan setempat.

Selain itu, Bupati mengingatkan kepada pengelola pasar untuk mengatur lokasi para pedagang.”Semisal pedagang pisau harus disitulah pedagang pisau semua satu lokasi, atau pedagang baju satu lokasi. Sehingga para pembeli/pengunjung juga tau dimana letak-letak para pedagang yang ingin dikunjungi para pembeli,” kata Bupati, di hadapan kedua pejabat setingkat Lurah dan Kecamatan setempat, dan juga para perdagangan Pasar Kerasaan. (age)

Mungkin Anda juga menyukai