CALEG GOLKAR

Mural Betor di Jalan Perdana Hilang

Medan (medanbicara.com) – Mural dinding bertema tiga orang anak manusia dan Orangutan Sumatera yang di padu dengan miniatur Becak motor kembali hilang, di Jalan Perdana, Kota Medan, Sumatera Utara.

Karya seni mural ini dibuat oleh Pelukis jalanan dari eropa bernama Ernest Zacharevic yang berasal dari  Lithuania.

Sebelumnya di tahun 2018 karya seni mural ini pernah dirusak juga dan di tahun 2023 ini miniatur becak hilang lagi, hal ini sangat disayang karena mural tersebut dapat memberikan edukasi kembali masyarakat.

Dari pantauan di lapangan  salah seorang warga di jalan perdana  bernama Ko Johan (50) yang tidak jauh dari lokasi mural mengatakan  “Sudah dari tahun 2022 lalu  semenjak pembangunan trotoar tidak tampak lagi becaknya,” ucapnya saat berbincang, Kamis(27/04/2023).

Mural dinding karya ernest terletak di Jalan Perdana di dinding bangunan tua bersejarah Kota Medan. Lukisan bergambar tiga orang anak manusia sedang bermain di atas becak motor. Sementara satu orang anak berbaju merah sedang memanjat dibelakang becak, lalu, terlihat lukisan seekor anak orangutan di atas becak.

Lokasi mural sangat strategis tepat di Jalan Perdana, merupakan jalur menuju inti Kota Medan. Hanya dengan waktu 5-6 menit sudah sampai ke Lapangan Merdeka dengan menggunakan kendaraan sepeda motor.

Jalan ini menjadi jalur yang menghubungkan ke Jalan Imam Bonjol. Lokasi tempat mural tersebut sangat strategis merupakan pusat bisnis seperti percetakan undangan, kartu nama dan lainnya.

Menurut Direktur Orangutan Information Centre (OIC), Panut Hadisiswoyo mengatakan Mural karya Ernest Zacharevic ini memiliki nilai seni yang tinggi dan pesan penting bagi masyarakat kota medan tentang hubungan antara kehidupan sosial dan keberlangsungan satwa endemik Sumatera Utara. Bahkan karya-karya Ernest pernah menjadi destinasi seni mural di kota Medan.” Di Penang, karya Ernest menjadi icon wisata kota Penang yang selalu menjadi destinasi wisatawan dan urban Photography. Ernest bersama  YOSL-OIC membuat karya/karya seni mural tahun 2017 untuk peningkatan literasi lingkungan hidup sekaligus mendukung wisata kota medan. Namun karya-karya Ernest di Kota Medan hampir semua nya sudah rusak dan raib,” ucapnya. (qih)

Mungkin Anda juga menyukai