Ditahan Kasus Sodomi, 9 Remaja Demo Polsek Patumbak

PATUMBAK (medanbicara.com) – Sembilan remaja nekad mendemo Polsek Patumbak meminta temannya dilepaskan karena ditahan kasus sodomi, Senin (1/8).

Meski sempat diusir petugas, ke-9 remaja itu tetap bersikeras berkumpul di warung depan Polsek Patumbak. Sembilan remaja itu masing-masing, Ilham (15), Madi (17), Nanda (15), Bagas (12), Gusti (14), Ridho (15), Rizki (14), Dio (14), dan Aidul Saputra (13).

Ilham (15) yang mengaku sebagai pemimpin aksi mengatakan tujuan mereka mendatangi Polsek Patumbak, guna meminta kepolisian untuk melepaskan SA alias Af (25) asal Tanjung Balai.

Af, remaja yang yang tinggal di Gang Besi Dusun 3 Kecamatan Patumbak yang kini ditahan Polsek Patumbak itu ditahan dalam kasus sodomi yang dianggap mereka tidak pernah dilakukannya pada Fa (14) warga Gang Bandrek Dusun 3 Kecamatan Patumbak.

"Madi dan Aidul Saputra teman kami berani bersaksi, bahwa Af tidak ada menyodomi Fa yang juga teman kami," sebut Ilham yang diamini Madi dan Aidul saat di depan Mapolsek Patumbak.

Ilham menuturkan, tindakan tidak senonoh itu tidak pernah terjadi. Pasalnya semenjak Fa kabur dari rumah lantaran diusir ibunya, pada Jumat (29/7) lalu. Fa tidak pernah tidur berdua dengan Af melainkan selalu tidur bersama dengan Madi dan Aidul di rumah Madi di Gang Sedap Malam Dusun 3 Kecamatan Patumbak.

"Kapan pulak dia (Af) nyodomi Fa sementara mereka tidur ramai-ramai di rumah Madi dan kalau main - main kami pun sama," sebut Ilham lagi.

Ilham juga menuturkan, penangkapan Af berawal di Terminal Amplas pada Senin (1/8) sekira jam 16.00 Wib. Saat itu, Af yang mau pulang ke Tanjung Balai di ikuti Fa. Saat itulah Pur, ayah Fa yang mengetahui itu langsung menyusul Fa dan saat itulah Af langsung dibawa Pur ke kantor Polisi.

"Jadi karena Fa kabur dari rumah tidak tau lagi mau kemana, jadi pas pulak Af mau pulang kampung ke Tanjung Balai makanya Fa minta ikut. Awalnya Af ngak ngasi ikut, tapi Fah tetap ngotot ikut menyusul Af ke rumahnya. Karena dah kadung datang Fa disuruh Af lah nunggu di Terminal Amplas," sebut Ilham lagi.

Pantauan wartawan di Polsek Patumbak, untuk tidak berkepanjangan ke-9 remaja tersebut diberi pengarahan oleh Aiptu Hasibuan untuk kembali pulang. Meski agak kecewa mereka pun membubarkan diri.

Pada wartawan, Aiptu Hasibuan mengaku kasus ini masih dalam penyelidikan. Namun dari hasil pemeriksaan sementara Af yang diduga pelaku mengakui masih sekedar memeluk Fa dan tidak ada melakukan penyodoman.

"Jadi pelaku (Af) ini memang dikatakan warga sekitar rumahnya seorang lelaki yang memiliki kelainan (gay) dan juga pemain kuda kepang yang memiliki 'endang' (perewangan)," sebutnya.

Sementara Kapolsek Patumbak, AKP Abdal Juneidi SIK saat dikonfirmasi tidak mengetahui adanya penangkapan tersebut, apalagi adanya 9 remaja yang mendemo.

"Kapan itu, di Polsek mana?, yang terpenting untuk kasus itu, pihak kita masih melakukan penyelidikan dan terus mendalami apakah benar adanya tindakan sodomi tersebut dengan cara visum," sebut AKP Afdal. (emzu)

Mungkin Anda juga menyukai