CALEG GOLKAR

Duh! 2 Kelompok Warga Bentrok di Percut Sei Tuan, Masjid Ikut Kena Lempar Batu, Gara-gara Lapo Tuak…

Keributan antarwaga di Percut Sie Tuan, Deli Serdang, Sumut. (dtc)

DELISERDANG (medanbicara.com)-Dua kelompok warga terlibat bentrok di Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumut. Dua kelompok ini terlibat saling lempar batu.

Pantauan wartawan di Jalan Belibis Perumnas Mandala, (24/1/2020) pukul 23.30 WIB, terlihat ada dua kelompok warga yang terlibat keributan.

Keributan ini terjadi di gang menuju Masjid Al Amin. Keributan disebut warga sudah terjadi usai Salat Isya.

Menurut keterangan, kericuhan itu diduga dipicu penggusuran warung (kedai) tuak.

"Ini kita surati kepada pemilik warung tuak. Awalnya pemilik setuju, tapi sampai sekarang tidak ada diindahkan. Kami kasih tempo tiga hari, tidak diindahkan. Karena tidak diindahkan, kami lapor kepada Satpol PP. Eksekusinya hari ini oleh Satpol PP Deli Serdang. Kami sampai ke tempat dapat perlawanan. Kami mundur. Menjelang Isya terjadi keributan antar masyarakat karena itu," kata Lurah Kenangan, Amirullah Pohan, di lokasi kejadian, Sabtu (25/1/2020).

Nazir Masjid Al Amin, Najib, mengatakan saat itu dirinya mendengar ada lemparan batu ketika Salat Isya berjemaah di masjid. Dia menyebut jendela masjid juga terkena lemparan hingga pecah.

"Waktu salat saya yang memimpin salat. Tadi ada penggusuran kedai tuak. Di waktu rakaat terakhir sebelum selesai salat, saya mendengar lemparan batu, awalnya hanya sampai seng rumah. Setelah selesai salat, saya lihat udah lempar-lempar. Ada yang berteriak lantang membakar semangat, di kubu sebelah gitu. Lemparan batu tidak terkendali. Lemparan sekitar 10 menit, kerusakan di mana-mana. Saya sudah umumkan melalui mic masjid, tapi tidak diindahkan. Jendela depan masjid pecah. Kami terus minta masyarakat untuk tenang," tuturnya.

Kapolrestabes Medan Kombes Johnny Eddizon Isir dan Dandim 0201/BS Medan Kolonel Inf Roy Hansen J Sinaga memediasi dua kelompok warga yang terlibat keributan di Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Keributan tersebut diduga berawal dari pro-kontra penertiban kios tuak.

"Ada kelompok yang pro dan kontra, saling berlawanan kemudian lempar-lempar batu. Ada beberapa rumah warga yang kena, ada warga juga yang kena, dan ada rumah ibadah juga yang terkena batu. Tapi bukan tempat ibadah yang menjadi sasaran," kata Kombes Isir di lokasi, Jalan Belibis Perumnas Mandala, Deli Serdang, Sabtu (25/1/2020).

Dalam mediasi tersebut, warga meminta pelaku pelemparan masjid ditangkap. Polisi pun mengatakan akan berkolaborasi dengan warga untuk menyelidiki pelaku pelemparan.

Di lokasi, tampak kaca Masjid Al Amin pecah. Kombes Isir mengatakan pelaku pelemparan bisa saja dijerat pidana tentang perusakan atau pengeroyokan.

"Tadi kami sudah diskusi, akan ada proses penegakan hukum. Terkait proses penegakan hukum, teman-teman dari FUI, teman-teman dari BKM di sini akan berkolaborasi untuk memberikan sedikit informasi kalau memang dia tahu kira-kira siapa pelakunya," ujarnya.

"Sehingga nanti terkait proses pemeriksaan kami terkait penggunaan unsur pasal ini mungkin pengrusakan, bisa 170 (KUHP tentang pengeroyokan) bersama-sama, jadi bisa terpenuhi unsur formil dan materilnya," sambungnya.

Polisi menyita beberapa barang bukti seperti pecahan kaca dan batu-batu. Personel Polrestabes Medan dan Kodim akan bersiaga di lokasi untuk memastikan situasi kondusif.

Pantauan wartawan hingga pukul 01.30 WIB tadi, warga juga masih bertahan di masjid. (dtc)

Mungkin Anda juga menyukai