CALEG GOLKAR

Pria Pengusaha Lapo dan Kos-kosan Marga Panjaitan Tewas Terbakar di Mobilnya

Halomoan Panjaitan (60), pria yang ditemukan tewas dengan luka bakar di dalam mobil di Rawalumbu, Bekasi. (kcm)

BEKASI (medanbicara.com)-Warga digegerkan atas penemuan pria tewas di dalam mobil kondisi terbakar, di Jalan Terusan Topas, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, pada Kamis (29/8/2019) sekitar pukul 12.20 WIB kemarin.

Pria ditemukan tewas terbakar dalam mobil bernomor polisi B 1646 KRO di samping Masjid At- Tauhid Komplek Perumahan Pesona Metropolitan RT 010 RW 02 Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu.

Di dekat korban, terdapat barang bukti botol bekas dan aroma bensin serta korek api. Jaja (90) penjaga sekolah dan marbot masjid di lokasi penemuan pria tewas terbakar di dalam mobil itu menuturkan awalnya ia tak ada rasa curiga atas terparkirnya mobil tersebut pada Rabu (28/8/2019) sore.

Akan tetapi, hingga keesokan harinya mobil itu masih terus diparkir di samping sekolah.

“Awalnya pas sore saya pikir ini yang jemput anak sekolah pulang. Saya pulang jam setengah 6 sore,” ujar Jaja saksi yang pertama kali menemukan pria tewas terbakar dalam mobil itu saat diwawancarai Wartakota, Jumat (30/8/2019).

Keesokan harinya, pada Kamis (29/8/2019) pagi. Jaja terkaget mobil yang terparkir sejak Rabu kemarin itu masih terparkir di samping sekolah.

“Kamis paginya, ini kok masih ada aja mobilnya ya. Saya curiga, soalnya saat diintip ada orangnya,” jelas dia.

Hingga akhirnya Jaja memutuskan untuk memanggil pengemudi ojek online yang sedang mangkal dekat sekolah.

“Saya panggil tukang ojek online, terus dipanggil satpam perumahan sampai semua dibuka dan dibongkar mobil dibawa mayatnya,” ungkap dia.

Selidik punya selidik, pria itu diketahui bernama Halomoan Panjaitan (60), warga Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.

Kepolisian Polres Metro Bekasi Kota menyebut pria tewas terbakar dalam mobil di Rawalumbu, Kota Bekasi diduga karena bunuh diri. Akan tetapi keluarga korban masih ragu atas tindakan bunuh diri yang dilakukan Halomoan Panjaitan.

“Saya enggak percaya suami saya bunuh diri, dia enggak mungkin ngelakuin itu, dari dulu suka berantem (ada masalah) enggak sampai kaya gini,” kata Ria istri korban saat ditemui di Jalan Bambu Kuning Selatan, RT04/02, Kelurahan Sepanjangjaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jumat (30/8/2019).

Ria mengungkapkan suaminya Halomoan Panjaitan tak mungkin melakukan hal bodoh dengan menghabisi nyawa dengan cara bunuh diri tersebut. Apalagi karena penyakit yang dideritanya itu.

“Kalau bunuh diri karena diabetes kenapa dia rajin berobat dan paling semangat kalau berobat. Saya juga punya diabetes 30 tahun saya hidup dengan dia, saya tahu persis bagaiman suamiku itu,” tutur dia.

Ria mencurigai suaminya tewas dibunuh menggunakan air keras. Luka bakar yang dialami suaminya itu seperti luka terkena cairan kimia berbahaya.

“Kalau menurutku karena kena siram air meras. Tadi saudara cerita dia pernah lihat (ciri-ciri) orang luka terkena air keras ya seperti kondisi suamiku ini,” jelas dia.

Ria berharap agar kasus kematian suaminya tak berhenti disitu saja. Ia mendorong agar polisi dapat mengusut tuntas kematian suaminya itu.

“Kalau botol dibakar atau apalah itu. Bisa saja akal-akalan pelaku yang buat jahat aja. Buat apa ada korek, suami saya 20 tahun sudah tidak merokok, tolong ini diusut tuntas,” katanya.

Apalagi, kata Ria, sekitar dua pekan lalu, suaminya sempat terlibat masalah dengan seorang kerabat. Pasalnya, suaminya yang seorang pengusaha lapo dan jurangan kontrakan itu beberapa bulan ini sudah tak memberikan uang ke kerabatnya tersebut.

“Karena kan mulai menurun kondisi ekonomi kami, jadi enggak bisa banyak kasih sana sini ke kerabat,” ucap dia.

Puncaknya kerabat itu merendahkannya akibat suaminya itu tak lagi memberikan uang. Ria dianggap sebagai wanita tidak baik.

“Saya bilang engga usah dipedulikan, tapi dia marah dari situ terjadi cekcok. Dia masih kerabat dekat, kalau diceritakan panjang masalahnya,” ungkap dia.

Sementara Kepolisian Polres Metro Bekasi Kota menduga kuat pria tewas terbakar dalam mobil di Bekasi karena bunuh diri. Penyataan itu berdasarkan hasil visum di RS Polri Kramat Jati.

“Berdasarkan pemeriksaan saksi dan hasil visum. Diduga korban ini tewas karena bunuh diri, dan korban tewas bukan karena luka bakar tapi karena hirup asap atau karbon monoksida,” ujar Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Eka Mulyana kepada awak media saat jumpa pers di Mapolrestro Bekasi Kota, Jumat (30/8/2019).

Eka menuturkan dari hasil visum ditemukan jelaga warna hitam pada kerongkongan dan tenggorokan. Artinya, tenggorokan terbakar akibat menghisap asap panas.

Kemudian gasnya masuk dalam pembuluh darah sehingga muncul warna merah terang seluruh organ tubuh. Selain itu otot-otot berwarna merah terang

“Sebab kematian akibat keracunan sisa pembakaran yang tidak sempurna (karbonmoniksida) sehingga mengakibatkan mati lemas. Dan berdasarkan otopsi juga tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban," kata Eka.

Kemudian, kata Eka, diperkuat saat kejadian juga ditemukan satu botol berisi bensin 60 ml, korek api serta pakaian yang terbakar.

Adapun motif bunuh diri, korban frustasi karena penyakit parah yang dideritanya selama satu tahun ini. Keluhan atas penyakitnya itu juga pernah disampaikan ke pihak keluarga. Korban mengeluhkan sakit diabetes yang semakin parah dan sakit mata rabun sebelah kanan.

"Keterangan keluarga korban, dua bulan lalu korban sudah pernah curhat atas penyakitnya ini, korban bilang sudah tak sanggup lagi biayai anaknya kuliah. Kami punya bukti rekamanan percakapannya itu," ungkap Eka.

Akan tetapi semua itu baru hasil kesimpulan sementara.

"Itu semua baru hasil kesimpulan sementara, dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, otopsi dan visum. Jika ada perkembangan lagi kita informasikan," paparnya. (trb)

Mungkin Anda juga menyukai