CALEG GOLKAR

Kapolres Langkat Bentuk Tim Khusus Libatkan Polda Sumut Ungkap Penembak Mantan Anggota DPRD

(Yong/Metro-langkatbinjai.com)

LANGKAT (medanbicara.com)-Kapolres Langkat, AKBP Faisal Husein Simatupang, langsung membentuk tim khusus untuk mengejar dan mengungkap kasus penembakan, Paino (47), warga Desa Besilam BL, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, yang ditemukan tak bernyawa dengan dada ditembus timah panas.

Pasca kejadian tersebut, Kapolres Langkat yang baru beberapa hari menjabat ini langsung turun ke lokasi guna melihat langsung tempat kejadian perkara sekaligus menemui keluarga korban

“Kita sudah membentuk tim khusus dan sedang melakukan penyelidikan. Kita juga sudah berkoordinasi dan bekerjasama dengan Polda Sumut,“ ujar Faisal Husein Simatupang kepada wartawan, melalui sambungan seluler Jum’at (27/1) sore.

“Kita sedang menunggu hasil dari Tim Labfor Poldasu, kalau sudah keluar hasilnya barulah kita ketehaui jenis peluru yang digunakan pelaku dan asal pelurunya, untuk itu kita mohon kepada masyarakat untuk bersabar, karena kita terus menyelidiki kasus ini,” tegas mantan Kapolres Belawan itu.

“Untuk saat ini belum ada petunjuk atau mengarah ke pelakunya, semoga secepatnya kita mendapatkan petunjuk itu, karena saat ini tim sedang bekerja di lapangan, sembari menunggu hasil Labfor Poldasu,” ujar Kapolres.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Langkat, Iptu Luis Beltran, STK, SIK, MH, saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon mengaku masih berada di lapangan.

“Saya masih di lapangan bang, ini baru dari tempat pemakaman korban, “ katanya singkat, saat ditanya perkembangan kasus ini.

Diberitakan sebelumnya, warga Desa Besilam Bukit Lambasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat dibuat geger, Kamis (26/1) malam. Pasalnya, Paino salah seorang tokoh masyarakat setempat ditemukan tergeletak tak bernyawa di tengah jalan.

Sebelum ditemukan tak bernyawa, warga sempat mendengar suara letusan senjata api. Dan saat itulah warga menemukan Paino yang juga mantan anggota DPRD Langkat ini tergeletak dengan dada ditembus peluru. Sontak peristiwa ini menghebohkan. Peristiwa inipun langsung dilaporkan ke Polsek Stabat.

Petugas yang mendapat laporan langsung turun ketempat kejadian perkara guna melakukan pengamanan TKP. Jasad korban lalu diboyong ke RS Putri Bidadari, di Jln Lintas Wampu- Aceh. Oleh medis dis ana dikabarkan Paino sudah tak bernyawa. Selanjutnya guna kepentingan penyelidikan, jasad korban diboyong ke RS Brimob di Medan.

Informasi yang dirangkum wartawan Jum’at (27/1) dari berbagai sumber menyebutkan, peristiwa penembakan Paino berawal saat ia dan warga lainya duduk ngobrol di sebuah warung.

Malam itu sekitar pukul 21.00 Wib, Paino terlihat asyik mengobrol di warung warga bernama Miran bersama Amin. Menjelang pukul 22.35 Wib, datang seorang oknum petugas yakni Aipda S dan mereka pun terlibat pembicaraan. Sekitar pukul 23.20 Wib, mereka pun membubarkan diri beranjak pulang ke rumah masing masing.

Paino pulang ke rumahnya dengan menaiki sepeda motor KLX. Saat melintas di Devisi 1 Dusun Besilam BL, Kec Wampu, terdengar suara letusan senjata api. Tak berselang lama, seorang warga bernama Arif melintas di jalan tersebut, dan melihat Paino tergeletak di tengah jalan

Karena takut, warga inipun memanggil temannya Hendra, untuk bersama sama melihat korban yang tergeletak di jalan. Saat itu juga warga membalikkan tubuh Paino dan melihat ada luka tembak di bagian dadanya. (Yong/Metro-langkatbinjai.com)

Mungkin Anda juga menyukai