CALEG GOLKAR

Pencari Ikan Diserang Buaya di Madina, Begini Kondisinya…

buaya memangsa manusia viral. (ilustrasi)

MADINA (medanbicara.com)-Seorang warga bernama Muhammad Ramli (52), yang tinggal di kawasan Sungai Pardamean Baru, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut nyaris tewas diserang buaya.

Akibatnya, Ramli mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Husni Thamrin, Madina. Korban mengalami luka gigitan pada bagian kaki dan tangan.

Istri korban, Sakwani kepada wartawan mengatakan, kejadian tersebut terjadi saat suaminya berpamitan berangkat kerja menjaring ikan di sungai Pardamean Baru, Sabtu (22/12/2018) lalu.

Saat itu, setelah memasang jaring ikan di sungai, tanpa disadari di sekitar tempatnya memasang jaring ikan sudah ada seekor buaya yang panjangnya diperkirakan sekitar 4 meter tengah mengintai.

"Tiba-tiba buaya menyerang kaki suami saya dan menyeretnya ke dalam sungai, " sebutnya, saat ditemui wartawan di rumahnya, Senin (24/12/2018).

Beruntung, suaminya yang sempat bergelut dengan buaya sempat menyelamatkan diri dari cengkeraman buaya. Setelah berhasil selamat, suaminya itu langsung pulang ke rumah dengan kondisi celana dan baju sudah robek serta berumuran darah di sekujur tubuhnya.

"Saat itu juga kami langsung pergi ke rumah sakit umum Husni Thamrin," akunya.

Terpisah, warga merasa resah dengan keberadaan buaya sepanjang empat meter dan berjumlah tiga sampai empat ekor itu. Saat ini warga merasa takut untuk beraktivitas di Sungai Pardamean Baru.

"Teror buaya ini terjadi sejak meluapnya sejumlah sungai di Natal, membuat kawanan buaya keluar masuk dari ke sungai lainnya, sehingga aktivitas warga sangat terganggu untuk mencari ikan di sungai, sebagian warga tidak berani mendekati sungai," ucap Amran warga sekitar.

Warga pun berharap kepada Bupati Madina dan BKSDA agar secepatnya melakukan penanganan lebih serius sehingga tidak jatuh lagi korban akibat buaya, sejak satu bulan belakangan.

"Kami berharap ada keseriusan dari Pemkab dan BKSDA untuk menangani permasalahan ini, sehingga tidak jatuh lagi korban akibat teror buaya," sebutnya.

Terpisah, Kapala seksi BKSDA Padangsidimpuan, Refdi yang di konfirmasi wartawan mengatakan bahwa tim BKSDA sudah turun ke lokasi untuk menangkap buaya, dan membuat jaring pembatas wilayah habitat buaya di Sungai Kunkun.

Namun tim belum berhasil menangkap kawanan buaya, karena Sungai Kunkun merupakan habitat buaya, sehingga pihaknya hanya membuat peringatan kepada warga agar tidak memasuki kawasan habitat buaya. (tsn/yaf/mjc)

Mungkin Anda juga menyukai