CALEG GOLKAR

Mempertahankan Nilai Sejarah, Hotel Inna Dharma Deli Bernuansa Heritage

Hotel Inna Dharma Deli Bernuansa Heritage/fatimah

 

MEDAN (medanbicara.com)-Sejarah pariwisata di Indonesia tak lepas dari peran kolonial Belanda. Salah satunya dengan ditandai munculnya hotel-hotel di Jawa dan Sumatera. Dahulu kapal-kapal dari benua Eropa menuju nusantara membawa turis-turis asal Eropa untuk berwisata.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, hotel-hotel pun dibangun. Hotel-hotel mewah pertama di Hindia Belanda untuk kebutuhan para wisatawan berada di Pulau Jawa, Medan, dan Makassar. Di era kemerdekaan, sebagian besar hotel ini diambil alih oleh pemerintah Indonesia. Beberapa masih bertahan sampai saat ini, Ia adalah Hotel Mij De Boer di Medan yang kini telah menjadi Grand Inna Dharma Deli.

Mempertahankan nilai sejarah tersebut, Management Inna Dharma Deli terus melakukan pembenahan. Konsep Heritage menjadi focus utama. Hal ini disampaikan oleh General Manager Grand Inna Medan Samuel Daud Sardjulo, belum lama ini.

“Kami baru saja menambahkan sepeda ontel di depan pintu masuk lobi dan beberapa aksesoris lainnya yang ada di hotel ini seperti mesin tik jadul dan lainnya. Saya juga lagi kumpulin foto-foto lama dan sejaran hotel de Boer,"kata Samuel kepada wartawan di Medan, Senin (20/11).

Untuk kamar sendiri sebutnya, saat ini nuansanya semi heritage. Namun ada beberapa yang sudah kita ubah menjadi lebih modern. Hal ini dibuat agar tamu merasa puas.

"Kita ingin, tamu merasa puas karena ada heritage, semi heritagenya dan modern, jadi tamu nanti bisa berfoto dimana saja, karena saat inikan sedikit-seidikit foto,” ucapnya.

Untuk perbaikan saat ini, ia terus mengajak semua karyawan untuk bekerja cepat.

“Kita kerja kebut untuk perbaikan di fisik, sumber daya manusia (SDM), dan service. Apalagi saat ini nama kita sudah menjadi Grand Inna Dharma Deli. Pastinya harus ada perubahan dari fasilitas, diantaranya adalah kolam renang,” ucapnya.

Selain peralatan jadul tersebut, pihak hotel juga selalu menyiapkan menu khas tradisional.

“Intinya, saya ngajak semua karyawan di sini untuk cepat kejar ketinggalan dan dengan perubahan ini bisa meningkatkan okupansi hotel yang saat ini rata-rata 55% menjadi 70% tidak hanya dari pelanggan grup BUMN tapi juga corporate. Kita juga optimis Grand Inna Medan dapat bersaing dengan hotel-hotel bintang lima. Terus, kalau orang cari hotel heritage, yah cuma di sini jawabannya,” tandasnya. (fatimah)

 

 

 

Mungkin Anda juga menyukai