CALEG GOLKAR

Status Kesulitan Dunia vs Akhirat Sang Bomber

Coretan anak-anak bomber di Surabaya yang disita polisi. (twitter)

SURABAYA (medanbicara.com)- Siapa Puji Kuswati, terduga teroris yang diduga menjadi pelaku bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Surabaya?
Tidak banyak data yang bisa terlacak dari perempuan yang membawa serta dua anaknya ini untuk melakukan bom bunuh diri. Dari sedikit data yang terlacak di akun media sosial Puji, ia pernah membuat status mengenai kesulitan dunia.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan, kelompok pengebom 3 gereja di Surabaya merupakan satu keluarga. Si kepala keluarga, Dita Oepriarto, merupakan pimpinan Jamaah Ansarut Daulah (JAD) di Surabaya. Puji adalah istri Dita.

Dari penelusuran, laman Facebook Puji terakhir terpantau memasang status pada 7 Oktober 2014. Puji kerap memasang foto bersama keempat anaknya. Ia juga kerap memajang foto-foto keindahan alam, seperti senja di sebuah pantai dan tempat wisata lainnya. Namun foto yang paling kerap dipajang Puji yaitu putri bungsunya.

Puji akhir-akhir ini jarang posting status berupa tulisan. Namun ada salah satu status Puji yang cukup menarik yaitu tentang kehidupan dunia dan akhirat.

“Kesulitan di dunia tidak ada apa apanya dibandingkan kesulitan di negeri akherat. Yang memudahkan kita adalah kedekatan kita dengan ALLAH," tulis Puji dalam statusnya yang diunggah pada 3 Maret 2013 tersebut.

Puji tewas setelah meledakkan diri bersama 2 putrinya di GKI Diponegoro. Sedangkan, Dita dan 2 anaknya melakukan pengeboman di 2 gereja lainnya. Akibat aksi Dita dan Puji sekeluarga, korban tewas mencapai 13 orang dan korban luka mencapai 41 orang.
(dtn)

Mungkin Anda juga menyukai