CALEG GOLKAR

Usai Tarik Sepeda Motor, 12 Pria Diduga Aparat Nyambi Jadi Debt Collector Keroyok Seorang Polisi Militer

Ilustrasi (whatsapp)

MEDAN (medanbicara.com)- Tampaknya aksi para debt collector kian hari kian beringas. Aksi main rampas kendaraan yang menunggak kredit itu tak jarang melibatkan para oknum aparat.

Teranyar, aksi main rampas terjadi di Komplek Cemara Asri, Rabu (23/5/2018). Bahkan dari aksi tersebut, Serka Hendrik Siallagan (51), warga Jl Krakatau Pasar III, Kec Medan Timur, menjadi korban para debt collector berpakaian aparat berjumlah 12 orang tersebut.

Inf ormasi yang dihimpun, awalnya sekitar 4 orang pria memakai jaket hitam bercelana aparat menghajar masyarakat di seputaran Cemara Asri. Saat bersamaan, Serka Hendrik yang menumpangi mobil melintas di lokasi.

“Saya dari Bandara KNIA mengantar tamu saya. Saat di lokasi saya melihat ada masyarakat dihajar di pinggir jalan, yang menghajar 4 orang memakai celana aparat, makanya saya berhenti di lokasi," ucap Serka Hendrik.

Dijelaskannya, setelah berhenti, dirinya pun menanyakan perihal penyebab korban dihajar pada keempat pria tersebut. Bukannya mendapat penjelasan, Serka Hendrik malah dibentak dan kerah bajunya ditarik hingga koyak.

"Dia bilang ini bukan urusan saya. Bahkan setelah saya bilang kalau saya Polisi Militer (PM), mereka tidak takut. Karena saya masih banyak urusan, setelah itu saya pergi," terang anggota
Bag Lid Pam Pomdam I/BB ini.

Lanjutnya, meski sudah meninggalkan lokasi, dirinya malah dikejar para pria tersebut yang ditaksir berjumlah 12 orang dengan menumpangi sepeda motor Yamaha Vixion hingga ke Jl Keadilan, Desa Sampali, Kec Percut Seituan, Kab Deli Serdang.

"Karena terjebak macet, saya berhasil dikejar. Di situ mobil saya dipukul pakai batu. Karena saya sudah merasa sangat terancam, saya keluar dari mobil dan menembakkan senjata saya ke udara. Selanjutnya semua pria itu kabur," terang Hendrik.

Masih kata Hendrik, jika dirinya mengalami luka berdarah pada pergelangan kakinya. "Saya sudah buat laporan ke Pomdam 1/BB dan petugas juga sudah turun ke lokasi," tandas Hendrik.

Sementara Kapendam I/BB, Kolonel Edy Hartono saat dikonfirmasi mengaku sudah menerima laporan atas kejadian tersebut.

"Iya saya sudah terima laporannya. Untuk saat ini kita masih menyelidiki apakah pria yang melakukan pengeroyokan tersebut oknum TNI atau tidak," jelas Edy.

Ditegaskannya, jika pihaknya sudah menyiapkan sanksi administrasi jika nantinya para pelaku pengeroyokan tersebut terbukti oknum TNI.

"Kalau memang benar TNI, yang pasti menjadi debt collector sudah salah. Oleh sebab itu kita masih melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi di lokasi," terang Edy.

Masih Edy, dikatakannya jika pihaknya mengharapkan bantuan masyarakat jika menemukan adanya oknum TNI terlibat dalam aksi debt collector.

"Jika melihat prajurit TNI ikut, silakan tulis nama dan kesatuannya lalu lapor ke kita, pasti akan kita tindak lanjuti. Dan kita juga mendukung penuh sikap Polri untuk memberantas debt collector," tandasnya. (adl/pom)

Mungkin Anda juga menyukai