Independensi Dirut Pemasaran Bank Sumut Diragukan

ester junita ginting (nomor tiga dari kiri)

MEDAN (medanbicara.com) – Memamerkan foto-fotonya saat ikut di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-Perjuangan 10-12 Desember 2015 lalu membuat independensi Direktur Utama (Dirut) Pemasaran Bank Sumut, Ester Ginting dipertanyakan.

Kali ini datang dari kalangan masyarakat dan mahasiswa tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Sumatera Utara (GMPSU) yang menggelar demo di Depan Bank Indonesia (BI) di Jalan Balai Kota, kemarin.

Gelar aksi ini sebelumnya juga telah menuai protes di kalangan masyarakat. Beberapa masyarakat dan mahasiswa sudah beberapa kali menggelar aksi guna mempertanyakan keindependensian status Ester yang disebut-sebut melanggar etika profesionalisme.

“Kami mempertanyakan independensi Ester sebagai pimpinan Bank Sumut. Kami mempertanyakan keberadaan Ester yang ikut dalam Rakernas Partai PDI-Perjuangan, itu jelas melanggar kode etik sesuai Perda Pemprov Sumut No 5 Tahun 2003 tentang pembentukan dan pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah Pemprov Sumut,” kata Koordinator Aksi, Alwi Hasbi.

Selain mendesak pihak Ester Ginting memberi penjelasan terkait kasus ini, massa aksi juga meminta PLT Gubernur (Tengku Erry)  untuk mencopot Ester Ginting.

“Kami sangat menyayangkan tidak ada tindakan tegas dari PLT Gubernur untuk mencopot Direktur Pemasaran Bank Sumut (Ester) yang diduga melanggar kode etik dan tidak profesional,” kecam massa aksi

Sementara, Sekretaris DPC PDIP Medan, Sastra mengakui keaslian foto Ester Junita Ginting dan Menkum-HAM, Yasona Laoly di arena Rakernas PDI-Perjuangan tersebut.

“Iya, benar. Dia (Ester) datang. Dan sempat foto bersama dan ya bersama Menkum-HAM Yasona Laoly,” kata Sastra, via seluler, kemarin.

Namun, diakui Sastra kalau ia tidak begitu mengenal sosok Ester sebagai Dirut Pemasaran Bank Sumut.

“Saya tak kenal sama dia (Ester), coba tanya sama yang kenal ya. Nanti kalau salah-salah jawab, kan jadi tak enak,” katanya.

Sebelumnya, Bank Sumut juga didemo BEM mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) terkait tunggakan pajak senilai Rp.1,7 triliun. Hal itu terkait tunggakan pajak tahun 2013 dan semester 2014 sebesar Rp1,7 triliun.

Pengamat sosial dan politik Sumut, Shohibul Anshor Siregar, menegaskan, fakta tersebut menandakan Ester telah menjadi kader partai besutan Megawati Soekarno Putri. Imbas dari kasus ini, pengelolaan Bank Sumut selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Sumut dilakukan secara tidak profesional.

Shohibul bahkan meminta kepada semua elemen masyarakat Sumut untuk terus mempertanyakan dan menyoroti persoalan itu.

"Kasua ini harus terus disoroti dan diributkan oleh LSM dan media," pungkasnya.

Namun sayangnya, Ester Junita Ginting yang kembali dikomfirmasi, Jumat (22/1) masih belum memberi balasan telepon. Beberapa kali dihubungi Ester tak jua angkat bicara. (koko)

Mungkin Anda juga menyukai