CALEG GOLKAR

Sadis! Pria Ini Ikat, Telanjangi, Perkosa, Lalu Habisi dan Embat Mayat Mahasiswi UIN, Teridentifikasi Karena Sperma Beserak di Tubuh Korban…

Tersangka Sairun mendapat perawatan stelah ditembak polisi. (ist/trb)

PALEMBANG (medanbicara.com)-Sadis! Pelaku pemerkosaan dan pembunuhan mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang, yang ditemukan tewas telanjang, di kebun semak belukar, di Desa Menanti Kecamatan Kelekar, Kabupaten Muaraenim, Palembang, Sumsel akhirnya dibekuk polisi.

Pelaku diketahui bernama Sairun (40), merupakan warga Desa Suban Baru Kecamatan Kelekar, Kabupaten Muaraenim, Palembang, Sumsel yang tak lain tetangga korban.

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengumumkan tertangkapnya pelaku pembunuhan mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Sabtu (2/2/2019).

Fatmi yang tercatat sebagai mahasiswa UIN Raden Fatah, Fakultas Syariah, Jurusan Hukum Keluarga Islam semester 3 tersebut, sebelum kejadian sempat mengantar ibunya ke kebun sawit.

Namun sampai sang ibu pulang, Fatmi tak kunjung terlihat. Fatmi ditemukan warga sekitar pukul 15.00 pada hari Kamis (31/1/2019), dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Dari olah TKP dan pengusutan mengenai korban, pihak kepolisian dalam waktu 1 X 24 jam berhasil meringkus pelaku pembunuhan beserta barang bukti.

“Saya mendapat laporan dari Kapolres Muaraenim, jika pelaku pembunuhan Fatmi, berhasil diamankan tidak kurang dari 1 X 24 jam. Dimana pelaku atas nama Upuzan alias Sairun (40) merupakan warga Desa Suban Baru Kecamatan Kelekar Kabupaten Muaraenim. Dirinya beserta alat bukti sudah diamankan,” kata Zulkarnain.

“Didapati dari tangan pelaku sepeda motor milik korban dan miliknya sendiri. Dari pengakuan pelaku sudah mengakui kalau sudah membunuh korban,” jelasnya Zulkarnain di Mapolda Sumsel.

Tidak hanya berdasarkan bukti pengakuan saja, hasil dari olah TKP dan pemeriksaan terhadap jenazah korban, ditemukan bekas sperma yang cocok dengan milik pelaku.

“Dengan demikian kami meyakini jika pelaku memang benar telah memperkosa, membunuh dan melakukan perampokan terhadap korban. Sebab saat hasil sampel sperma yang ditemukan di maaf kemaluan korban, cocok dengan milik korban,” ungkap Kapolda.

Kapolda Irjen Pol Zulkarnain Adinegara geram karena kejadian serupa baru-baru ini terjadi. Pada kasus sebelumnya, pelaku juga melakukan pembunuhan secara sadis dengan memperkosa, mencuri, lalu membunuh korbannya.

“Kasus mahasiswi UIN di Gelumbang Muaraenim yang kita temukan mayat hampir sama persis dengan kasus sebelumnya masih di Gelumbang juga. Pada kasus ini almarhum bernama Fatmi Rohanayanti tercatat sebagai mahasiswa UIN,” katanya.

“Sungguh saya dongkol, juga prihatin dengan kasus pembunuhan sadis seperti ini,” ungkap jenderal bintang dua tersebut.

Diketahui juga, pelaku merupakan residivis dalam kasus yang sama dan sempat menjalani hukuman selama 10 Tahun penjara. Baru 2 tahun yang lalu Sairun bebas dari LP Nusakambangan dalam kasus yang sama. Sairun mendekam di LP Nusakambangan selama 9 tahun.

“Sebelumnya memang pelaku merupakan residivis pernah memperkosa dan membunuh dan sudah divonis 10 tahun. Baru dua tahun lalu bebas dan kembali melakukan,” katanya.

“Pelaku akan dikenakan pasal tentang pembunuhan, memperkosa serta merampok. Selain hukuman mati, akan ada hukuman kebiri untuk pelaku. Akan kita usulkan, biar dikebiri juga. Kasus ini juga kami dongkol,” jelasnya.

“Saya ikut prihatin kepada keluarga korban, kampus UIN, saya sudah menghubungi pihak kampus dan mengucapkan belasungkawa. Kami meminta semua pihak untuk mempercayakan kasus ini kepada kami,” ujarnya.

Untuk sementara Kapolda belum mau membeberkan apakah ada motif lain. Kapolda menilai kasus ini sementara murni perampokan dan masih akan dikembangkan oleh pihak penyidik untuk mengetahui adakah motif lain di baliknya.

“Kasus di Gelumbang murni perampokan. Kebetulan pelaku dan korban merupakan tetangga kampung. Apakah ada dugaan asmara, sampai saat ini belum ada dugaan ke sana,” tutupnya.

Sementara, Kapolres Muaraenim, AKBP Afner Juwono mengtakan, Sairun sehari sebelumnya sudah merencanakan ingin memiliki sepeda motor atau merampok Fatmi.

Saat itu, korban yang sudah mengantar ibunya ke kebun atau ladang, pelaku bersembunyi sebelum menodong Fatnmi yang berlokasi di simpang tiga.

Pelaku langsung menghentikan korban, korban pun sudah menyerahkan motor. Namun, korban menarik penutup wajah dan terbuka hingga mengenali Sairun. Lantas hal itu membuat Sairun kalap langsung memukul Fatmi dan tangannya diikat.

Setelah Fatmi diikat, Sairun menyuruh korban berjalan ke TKP penemuan mayat atau kebun karet, dan di tempat itu Sairun melakukan pemerkosaan terhadap korban sebanyak dua kali.

“Korban diperkosa satu kali saat sadar dan kedua dalam kondisi tidak sadar atau tewas,” katanya.

Saat ini barang bukti dan motor Beat warna Hijau Putih telah diamankan. Seperti diberitakan sebelumnya, sesosok mayat perempuan ditemukan di kebun karet dalam keadaan bugil dengan leher bekas cekikan dan ada luka di alat vital korban.

Anak sulung Hiro dan Umar itu kemudian dibawa ke rumah sakit umum daerah Prabumulih untuk dilakukan visum lalu dibawa ke rumah duka setelah sebelumnya hendak dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Palembang. (trb)

Mungkin Anda juga menyukai