CALEG GOLKAR

300 Atlet Jalanani Tes Kesehatan KONI Sumut

MEDAN (medanbicara.com) – Tes kesehatan dan tes fisik gelombang kedua akhirnya kembali dilakukan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Utara (Sumut) di Universitas Negeri Medan (Unimed), Sabtu (16/4). Tes tersebut dilakukan selama dua hari hingga, Minggu (17/4) besok.

Untuk tes kesehatan dilakukan di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unimed dan tes fisik dilakukan Minggu di Stadion mini Unimed. Dalam rangkaian tes tersebut diikuti oleh 300 atlet namun atlet yang sedang mengikuti Pelatihan Nasional (Pelatnas) di Jakarta diperbolehkan tidak mengikuti tes fisik karena menjadi prioritas untuk meraih medali.

Kepala Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) KONI Sumut, Misnan mengatakan, atlet yang mengikuti tes kesehatan hari pertama sebanyak 300 atlet. Sedangkan sekitar 20 atlet Sumut diperkenankan tidak mengikuti tes kesehatan karena sedang menjalani pelatnas di Jakarta.

Pria berambut tipis ini menjelaskan, satu tahap dalam tes kesehatan ialah dengan mengambil darah untuk melihat Hemoglobin (Hb) dalam darah. Lalu dari darah itu juga akan terlihat tekanan jantung apakah normal atau tidak.

“Selain itu juga kami akan melakukan pengecekan melalui air seni. Itu bertujuan untuk mengetahui tingkat kelelahan atlet saat berlatih. Jadi jangan terlalu lelah tapi harus dalam batas normal,” ujarnya saat ditemui di FIK Unimed, Sabtu sore.

atlet cek darah

atlet cek darah

Dilanjutkannya, usai menjalani tes kesehatan, semua atlet harus menjalani tes fisik. Ia mengatakan tes fisik dibagi menjadi dua kategori yakni indoor dan outdoor. Untuk tes fisik indoor dilakukan hari Sabtu. Sedangkan untuk outdoor akan dilakukan hari Minggu dengan rangkain tes fisik yang lebih sulit dibandingkan tes fisik indoor.

“Untuk tes yang dilakukan indoor hari ini ada beberapa item tes. Pertama atlet harus mengukur keseimbangan antara tinggi dan berat badan, lalu tes reaksi atlet, dan tes antisipasi ,” katanya.

Ia menjelaskan, tes reaksi dan antisipasi bertujuan untuk mengetahui antisipasi atlet apakah terlalu cepat apakah terlalu lambat. Menurutnya, yang baik itu ialah tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Setelah itu atlet mengikuti tes keseimbangan. Tes keseimbangan dilakukan dengan mengangkat satu kaki lalu menutup mata. Lalu atlet yang paling lama berdiri maka akan menjadi atlet yang memiliki keseimbangan yang baik.

“Juga ada tes kelincahan yang dilakukan dengan bergerak ke kanan dan kiri untuk mengetahui kecepatan atlet dalam bermain maupun bertanding. Usai itu maka atlet boleh pulang dan besok harus mengikuti tes fisik di hari kedua,” katanya.

Ia menjelasakan lagi, bagi atlet yang tidak memenuhi standar tes fisik dan kesehatan yang telah ditetapkan oleh KONI Sumut maka akan diberikan sanksi tegas. Sanksi tersebut berupa pencoretan nama atlet dan tidak akan berangkat ke PON.

“Ya semua atlet yang ikut tes fisik gelombang kedua harus lolos tes dan harus meningkat dari tes fisik gelombang pertama Januari lalu. Buat apa habis anggaran tapi tidak bisa lolos tes fisik dan kesehatan. Nanti pada saat di PON pasti kurang berprestasi ,” ujarnya. (emzu)

Mungkin Anda juga menyukai