MEDAN (medanbicara.com) – Pasca satu keluarga rusak dan beko Gereja Sidang Rohulkudus Indonesia (GSRI) di Dusun V Lau Bilong, Desa Lau Bakeri, Kec. Kutalimbaru, Deli Serdang salah seorang jemaat David Arginka Ginting ditabrak pelaku IG cs tak jauh dari lokasi.
Akibatnya, pria berusia 30 tahun mengalami luka lecet disekujur tubuhnya. Warga sekitar yang melihat itu, sempat melempari mobil merk Rocky warna hitam hingga berhasil melarikan diri.
Menurut pendeta GSRI Josia Surbakti mengatakan, kejadian itu tepat pada hari Kamis (30/1) sekitar pukul 13.00 Wib. Saat itu, pria yang akrab David melintas di Dusun V Lau Bilong dengan mengendarai sepeda motor miliknya.
Tiba-tiba datang dari arah belakang mobil Rocky dengan kecepatan tinggi langsung menabraknya hingga terpental ke aspal. Warga yang melihat itu, spontan mengambil batu dan melempari mobil yang dikendarai IG cs. Namun, pelaku berhasil melarikan diri dari amukan massa.
“Kejadian itu sudah kita laporkan ke Polsek Kutalimbaru,” ucap Josia Surbakti, Jum’at (31/1) siang. Alhasil, warga pun membawa David ke klinik terdekat dan hingga saat ini masih dalam perawatan dengan kondisi luka-luka di tubuhnya.
Atas kejadian itu, sampai saat ini pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (tkp) dan memberi garis polisi di Gereja GSRI. “Kami hanya minta pelaku segera ditangkap, dan di proses sesuai hukum yang berlaku,” sambung pria berusia 43 tahun ini.
Setelah melakukan olah TKP, saat polisi hendak pergi para jemaat yang mayoritas kaum ibu-ibu menghentikan laju kendaraan polisi dengan cara duduk di tengah jalan. “Kami minta usir mereka disini pak, karena nyawa kami yang jadi taruhannya,” teriak jemaat kepada polisi.
Mendengar itu, pihak kepolisian mengaku tidak ada wewenang untuk mengusir warga. “Kalau masalah itu kepada pihak pemerintahan, kita tak ada wewenang,” tegas polisi.
Kepala Desa Lau Bakeri, Adil Ginting yang berada di lokasi langsung merespon para jemaat. Dan berjanji akan segera mengusir IG cs dari kediamannya. Mendengar itu, barulah para jemaat membubarkan diri.
Josia pun meminta kepada para jemaatnya untuk dapat menahan diri, dan memberi kepercayaan kepada pihak yang berwajib.
“Kami hanya minta polisi segera menangkap IG dan yang lainnya. Karena bukti berupa cctv, bukti surat kepemilikan tanah sudah kami serahkan ke polisi. Jadi kami mohon kepada pihak kepolisian, mohon segera ditangkap pelakunya. Agar kami bisa beribadah kembali dengan tenang,” tutup Josia Surbakti. (za)