CALEG GOLKAR

8 Bulan Pembangunan Jembatan Sei Bahari Terbengkalai, Warga Menyeberang Pakai Getek

Pembangunan jembatan penyeberangan terhenti warga terpaksa menggunakan getek. (lir)

HAMPARAN PERAK (medanbicara.com)-Ratusan warga Hamparan Perak setiap hari mempergunakan jasa penyeberangan getek (perahu bertali) di Desa Sei Baharu, Kecamatan Hamparan Perak.
Jasa getek dipergunakan karena jembatan Sei Baharu mangkrak pengerjaannya sejak Agustus 2018 lalu.

Pantauan wartawan Sabtu (11/5/2019) sore, selama delapan bulan warga desa yang akan ke Kota Medan dan sebaliknya ke desa di kawasan Hamparan Perak, memakai jasa penyeberangan getek.

Warga yang setiap hari menggunakan jasa penyeberangan getek, di antaranya warga Desa Sei Baharu, Hamparan Perak, Desa Lama, Paluh Manan, Kota Datar, Paluh Kurau, Karang Gading, Telaga Tujuh bahkan desa di Kabupaten Langkat menggunakan jasa penyeberangan getek karena dianggap lebih cepat ketimbang harus memutar melewati Desa Lama atau dari Desa Bulucina bila hendak menuju Paluh Manan atau Paluh Kurau.

Untuk mendukung kelancaran warga yang hendak menyeberang, pihak pengusaha menyediakan delapan titik penyeberangan dengan menggunakan getek dibagi menjadi tiga bagian di Sungai Belawan, Hamparan Perak. Getek itu beroperasi mulai jam 06.00 Wib hingga jam 19.00 Wib.

Sejumlah warga yang bekerja di kawasan Belawan maupun KIM juga memilih menggunakan jalur getek dengan mengikutsertakan sepeda motor mereka karena dianggap lebih cepat dan praktis.

Salamuddin (55), pemilik perahu getek, warga Desa Sei Baharu mengatakan, para pengelola getek penyeberangan tidak ada mematok harga yang menggunakan jasa penyeberangan mereka. Bahkan kadangkala ada juga warga yang tak memberi uang kepada penarik getek usai menyeberang,

“Kita tak ada memaksa warga memberikan uang untuk menyeberang. Semuanya sukarela seikhlas hati. Jika diberi kami terima,” ucap Salamuddin

Namun sejumlah warga yang membawa kendaraan ada yang memberi Rp2.000 per sepeda motor. Namun ada juga yang menyeberang memberi Rp1.000 hingga Rp2.000 per orang.

Warga di sana berharap jembatan Hamparan Perak segera dibangun, karena sejumlah petani yang hendak menjual hasil kebunnya terganggu dengan tidak adanya jembatan.

“Kami sangat terganggu sekali dengan belum dibangunnya jembatan Hamparan Perak, karena itu kami berharap jembatan tersebut cepat dibangun oleh pemerintah,” ujar Herman (35) warga Desa Lama Kecsmatan Hamparan Perak.

Belum lama ini sejumlah tokoh masyarakat Hamparan Perak, mendatangi Dinas PUPR Deli Serdang untuk menanyakan tentang kelanjutan pembangunan jembatan Hamparan Perak yang sempat mangkrak selama delapan bulan.

Dalam pertemuan itu Kadis PUPR Deli Serdang, Final menyebutkan pihaknya telah memerintahkan PPK/PPTK agar segera membuat jalan sementara di galangan jembatan dengan tujuan agar bisa dilalui becak dan sepeda motor menjelang Ramadan.

“Namun hingga kini belum juga terwujud,” sebut OK Hatta tokoh masyarakat Hamparan Perak. (lir)

Mungkin Anda juga menyukai