CALEG GOLKAR

Sadis! Pelajar SMP Tewas Dibunuh, Mayatnya Ditanam di Kebun Karet

Warga beramai-ramai menyaksikan penemuan mayat korban. (htc)

SIMALUNGUN (medanbicara.com)–Pelajar kelas 2 SMP di Taman Siswa, Candra Prayoga (14), warga Huta I, Nagori Bahjoga, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun, tidak kunjung pulang sejak pamit terakhir, Sabtu (4/4) malam.

Pengembala menemukannya sudah tak bernyawa di areal perkebunan karet milik PTPN III unit Kebun Bangun, Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Rabu (8/4) sekira pukul 14.00 WIB.

Yang lebih menyayat hati, kondisi korban dalam keadaan ditanam di tanah di antara areal perkebunan karet, yang awalnya diketahuinya oleh salah seorang warga yang sedang menggembala ternak, hingga akhirnya areal yang biasanya sepi dari warga itu sontak dipenuhi oleh warga sekitar.

“Namanya malam Minggu, dia pergi dari rumah mau malam mingguan. Cuma malam itu dia nggak pulang. Terus malam Seninnya karena dia (korban) nggak pulang. Kami sekampung nyari dia. Terus kami jumpa sama kawannya di lokalisasi,” kata teman korban bernama Rizky, yang saat itu berada di TKP.

Dari interogasi yang dilakukan, akhirnya pihak keluarga mendapatkan titik terang. Dari pengakuan dua rekan korban yakni Risky dan Bayu, mereka mengakui menyekap korban di salah satu rumah di Huta Marihat Bayu, Nagori Bahjoga.

Namun, saat dicari di lokasi dimaksud, korban tidak ditemukan dan kedua pelaku mengakui sudah menjual sepeda motor dan handphone korban kepada rekan mereka.

“Dua orang itu kami bawa ke kampung Bahjoga untuk ditanyai sama polisi. Tapi orang itu nggak mau ngasih tahu pasti dimana dia ditinggal,” katanya saat diwawancarai di lokasi kejadian.

Dari amatan, tidak lama berselang setelah pihak kepolisian dari Polsek Bangun setelah melakukan olah TKP, Korban yang diduga menjadi korban pembunuhan itu diboyong menuju ke RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar untuk dilakukan otopsi.

Kapolsek Bangun Resor Simalungun, AKP B Manurung melalui pihak Humas Polres Simalungun mengatakan, mayat korban pertama sekali ditemukan seorang pengangon lembu.

“Jasad korban pertama kali ditemukan Suliyan (17) warga Nagori Bandar Siantar saat mengangon lembu di areal perkebunan PTPN III,” terang Kapolsek.

Awalnya Suliyan melihat lembunya sedang berkumpul-kumpul mengendus-endus sesuatu. Kemudian mendekati lembunya. Sekira jarak kurang lebih 5 meter, saksi mencium aroma bau busuk dan ternyata ada mayat.

Melihat adanya mayat, saksi langsung berlari untuk memanggil warga. Tidak lama kemudian, personel Polsek Bangun tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan langsung melakukan penyelidikan.

“Hasil penyelidikan diketahui korban bernama Canda Prayuga. Dan hasil penyelidikan dari saksi diketahui ada 2 orang pelakunya,” terang Kapolsek.

Selanjutnya dilakukan penangkapan dan keduanya mengakui, mereka yang telah melakukan pembunuhan terhadap korban.

“Ada pun barang bukti yang diamankan yakni 1 buah cangkul bergagang kayu. Dan sebelum ditemukan tewas, pihak keluarga sudah mencari korban,” tukas AKP B Manurung.

Informasi lainnya dihimpun, jasad korban pertama kali ditemukan dalam kondisi terduduk ditutupi dengan dedaunan (diduga tubuh korban tertanam sebagian).(fbi/lin/bbs)

Mungkin Anda juga menyukai