CALEG GOLKAR

Usai Debat Kandidat Paslon Bupati Langkat, Rudi Hartono Bangun ‘Diserang’ Istri & Anak

MEDAN (medanbicara.com) – Usai debat kandidat paslon bupati dan wakil bupati Langkat di Hotel Santika, Medan berakhir ricuh.
Pasalnya, Maysarah istri kedua Rudi Hartono Bangun paslon nomor urut 2 ini mengamuk meminta pertanggung jawaban pria yang akrab disapa Rudi itu.
Data yang dihimpun medanbicara.com, kejadian itu berawal saat Maysarah masuk ruang debat kandidat dengan seorang putranya. Namun, karena membawa anak kecil, putra Maysarah dilarang masuk. Akhirnya, wanita berusia 29 itu masuk seorang diri dan duduk mendengarkan debat paslon Bupati Langkat tersebut.
Selang waktu satu jam, debat kandidat dari ketiga pasangan itu usai. Wanita berkulit putih ini, mencoba mengejar Rudi. Namun aksinya sia-sia. Petugas keamanan menghalangi wanita yang memakai jilbab ini. Melihat itu, Rudi dengan pengawalan ketat langsung 'kabur', dan meninggalkan hotel.
Menurut Maysarah perjalanan pahit yang begitu panjang dialaminya, bahkan sampai habis air matanya mengalir disebabkan oleh Rudi Hartono Bangun.
Maysarah mengatakan, Rudi yang kini tengah bertarung di Pilkada Langkat itu telah menelantarkannya serta anak mereka, Nicholas Trihadmojo yang masih berusia 4 tahun.
Merasa diabaikan bertahun-tahun, wanita yang akrab disapa dengan sebutan Sarah itu, akhirnya bertindak. Dia yang sudah kesal sampai ke ubun-ubun, secara terang-terangan menyatakan keluh kesalnya kepada sejumlah media.
Secara blak-blakan, Sarah menuding Rudi sudah menelantarkan dirinya beserta anak hasil pernikahan mereka. Karena itu, ibu muda yang kini tinggal menumpang di rumah orangtuanya di Tembung ini, berharap agar Rudi mau bertanggungjawab atas perbuatannya, termasuk janji-janjinya yang sudah diucapkan.
Sarah berkisah, dia berkenalan dengan Rudi tahun 2010 akhir. Saat itu, Rudi terus menerus mendekati dan menghubunginya. Lalu mereka pacaran sekitar 3 tahun lamanya, kemudian menikah di tahun 2013. Ketika perkenalan, Rudi mengaku berasal dari keluarga pejabat dari Langkat. “Selama pacaran, saya itu nyaman sama dia. Dia baik dan sangat peduli sama aku. Tapi tak lama setelah menikah dan punya anak, barulah dia menunjukkan sifat aslinya. Tahun 2014, sekitar bulan Juli atau Agustus, di situ lah dia menunjukkan perubahan sikap. Dimulai dari tidak dinafkahinya saya dan anak kami,” kenangnya.
Sarah mengisahkan lagi, sebelumnya Rudi selalu memberikan uang belanja sedikit-dikitnya Rp27 juta per bulan. Dia mengaku tidak tahu dari mana duit itu, sebab sepengetahuannya, selain anggota DPR RI, Rudi juga adalah seorang pengusaha kontraktor.
Sejak ditelantarkan, lanjut wanita yang kini berhijab ini, dia sudah berusaha baik-baik berupaya menghubungi Rudi, mendatanginya ke DPR RI, datang ke KPAI, serta berusaha meneleponnya. "Tidak ada respek, justru saya difitnah yang tidak-tidak. Jadi memang tidak ada itikad baik,” kesalnya. (red)

Mungkin Anda juga menyukai