Diduga Korupsi, Pendemo Minta Sekda Kota Medan Dicopot

oleh

MEDAN (medanbicara.com) – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Selasa (15/4) sekitar pukul 15.30 WIB.

Mereka mendesak agar Wiriya Alrahman dicopot dari jabatannya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan karena diduga terlibat dalam praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) saat menjabat sebagai Penjabat (Pj) Bupati Deli Serdang.

Dalam orasinya, Koordinator Daerah BEM SI Sumut, Ananda Ferdianta Sebayang, mengungkapkan bahwa adik ipar Wiriya yang dikenal dengan inisial OIS, diduga kerap meminta jatah proyek dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Deli Serdang.

“Adik iparnya OIS diduga minta proyek seluruh OPD di Kab. Deli Serdang. Ini yang menjadi temuan kita,” ujar Ananda di tengah aksi yang disertai dengan pembakaran ban bekas sebagai bentuk protes.

Ia menjelaskan bahwa OIS secara aktif melakukan kunjungan ke sejumlah OPD di Deli Serdang. “Semua didatanginya, mulai dari Dinas Pendidikan, Dinas Perkim, Dinas Kesehatan, hingga RS Amri Tambunan,” sambungnya.

Salah satu dugaan kuat praktik korupsi yang disoroti adalah pengadaan genset di RS Amri Tambunan. “Ganset ini tidak sesuai spek, dan diduga aliran dana korupsi ini masuk ke Pj Bupati Deli Serdang yang kini menjabat Sekda Kota Medan. Betapa bejatnya Sekda Kota Medan ini,” tegas Ananda.

Lebih lanjut, Ananda memaparkan bahwa sejumlah proyek dikerjakan oleh keluarga dekat Wiriya. Ia merinci proyek-proyek tersebut, mulai dari pemasangan paving block oleh Dinas Perkim di beberapa lokasi, rehabilitasi dua puskesmas oleh Dinas Cipta Karya, hingga proyek rehabilitasi sekolah dengan pagu anggaran sebesar Rp560 juta di bawah Dinas Pendidikan. Selain itu, Dinas Pertanian disebut merehab sejumlah bangunan, dan RS Amri Tambunan melakukan pengadaan genset senilai Rp1,3 miliar yang dimenangkan oleh CV Duta Putra Raya.

Dengan semua temuan tersebut, massa menuntut Wali Kota Medan Rico Waas untuk segera mencopot Wiriya Alrahman dari jabatannya sebagai Sekda.

“Kami merasa sangat resah karena adanya dugaan KKN, penyalahgunaan wewenang. Kami tidak ingin di Pemko Medan ada pejabat melawan hukum. Untuk itu, kami menuntut copot Sekda Kota Medan,” seru massa dalam orasi yang disambut pekikan “Hidup mahasiswa, hidup mahasiswa, hidup mahasiswa!” (za)